Sore ini ada email mampir di Inbox, dari teman di Service Division, subjectnya : MDR In Memoriam. Ya ya ya sapa tak kenal tokoh tersebut, Michael D. Ruslim, PresDir PT ASTRA International Tbk. Ada 1 pertanyaan yang dijawab oleh beliau dengan sangat inspiratif buat saya, yaitu "Bagaimana Anda menyiapkan SDM agar siap menghadapi globalisasi?"
Sebentar lagi Cina & Korea Selatan akan menyerbu. Kita harus menyiapkan segala talenta kita dengan sebaik-baiknya, dan jawaban beliau ini sangat memotivasi saya.
Sebentar lagi Cina & Korea Selatan akan menyerbu. Kita harus menyiapkan segala talenta kita dengan sebaik-baiknya, dan jawaban beliau ini sangat memotivasi saya.
Bagaimana Anda menyiapkan SDM agar siap menghadapi globalisasi?
William Soeryadjaya menanamkan kultur dan filosofi yang sangat baik dan
menjadi keuntungan kami saat ini. Filosofi itu ada empat. Pertama, to be an
asset to the nation. Setiap bisnis yang kami masuki harus punya kontribusi
pada pembangunan nasional. Cara pikir Om Willem sederhana: jika ekonomi
nasional tidak berkembang, Astra pun tak akan berkembang. Jadi, setiap
bisnis yang kami masuki harus punya multiplier effect.
Kedua, customer satisfaction. Setiap produk harus memenuhi kebutuhan
customer. Kami belajar dari Jepang, customer is the next process. Jadi,
harus ada keselarasan antara manufacturing dan marketing. Kalau kami bisa
membuat, tetapi tak bisa menjual, untuk apa? Jadi, customer satisfaction
merupakan kesinambungan.
Ketiga, respect for individuals and promote teamwork. Di Astra, kami tak
mengenal pemisahan berdasarkan agama dan ras. Kami saling hormat dan
menghargai, yang kemudian menghasilkan teamwork. Teamwork ini bukan berarti
kelompok yang isinya superstar. Tim-tim tersebut bisa terdiri dari berbagai
latar belakang, yang satu sama lain saling melengkapi.
Keempat, strive for excellence. Apa pun yang dikerjakan, kami upayakan
mencapai hasil yang sempurna. Empat hal tersebut menjadi filosofi kami.
William Soeryadjaya menanamkan kultur dan filosofi yang sangat baik dan
menjadi keuntungan kami saat ini. Filosofi itu ada empat. Pertama, to be an
asset to the nation. Setiap bisnis yang kami masuki harus punya kontribusi
pada pembangunan nasional. Cara pikir Om Willem sederhana: jika ekonomi
nasional tidak berkembang, Astra pun tak akan berkembang. Jadi, setiap
bisnis yang kami masuki harus punya multiplier effect.
Kedua, customer satisfaction. Setiap produk harus memenuhi kebutuhan
customer. Kami belajar dari Jepang, customer is the next process. Jadi,
harus ada keselarasan antara manufacturing dan marketing. Kalau kami bisa
membuat, tetapi tak bisa menjual, untuk apa? Jadi, customer satisfaction
merupakan kesinambungan.
Ketiga, respect for individuals and promote teamwork. Di Astra, kami tak
mengenal pemisahan berdasarkan agama dan ras. Kami saling hormat dan
menghargai, yang kemudian menghasilkan teamwork. Teamwork ini bukan berarti
kelompok yang isinya superstar. Tim-tim tersebut bisa terdiri dari berbagai
latar belakang, yang satu sama lain saling melengkapi.
Keempat, strive for excellence. Apa pun yang dikerjakan, kami upayakan
mencapai hasil yang sempurna. Empat hal tersebut menjadi filosofi kami.
0 komentar:
Posting Komentar